Sabtu, 23 Agustus 2014

Candi Cetho

Selain terkenal dengan keindahan alamnya, Indonesia terkenal dengan warisan budayanya. Candi Cetho merupakan salah satuh dari bukti sejarah yang pernah ada. berlokasi di lereng gunung Lawu, pada ketinggian 1496 m di atas permukaan laut, dan secara administratif berada di Dusun Ceto, Desa Gumeng, Kec. Jenawi, Kab. Karanganyar. Candi yang bercorak agama Hindu ini masih digunakan oleh penduduk setempat maupun para peziarah yang beragama Hindu sebagai tempat pemujaan. Selain itu, candi ini merupakan tempat pertapaan bagi penganut kepercayaan Kejawen
Perjalanan menuju ke Candi Cetho jika dari Solo memakan waktu kurang lebih 1,5-2 jam. Saya dan teman-teman sering berkunjung ke sini dengan mengendarai motor untuk sekedar refreshing dan menikmati suasana sekitar. Tiket masuk ke lokasi Candi juga cukup murah Rp 2.500,- per orang.
Bersama teman berbagai kesempatan, depan gapura candi
Tatanan batu yang menggambarkan kura-kura raksasa
Sejarah Candi Cetho (dikutip dari Wikipedia): Pada keadaannya yang sekarang, kompleks Candi Ceto terdiri dari sembilan tingkatan berundak. Sebelum gapura besar berbentuk candi bentar, pengunjung mendapati dua pasang arca penjaga. Aras pertama setelah gapura masuk (yaitu teras ketiga) merupakan halaman candi. Aras kedua masih berupa halaman. Pada aras ketiga terdapat petilasan Ki Ageng Krincingwesi, leluhur masyarakat Dusun Ceto.
Sebelum memasuki aras kelima (teras ketujuh), pada dinding kanan gapura terdapat inskripsi (tulisan pada batu) dengan aksara Jawa Kuna berbahasa Jawa Kuna berbunyi pelling padamel irikang buku tirtasunya hawakira ya hilang saka kalanya wiku goh anaut iku 1397. Tulisan ini ditafsirkan sebagai fungsi candi untuk menyucikan diri (ruwat) dan penyebutan tahun pembuatan gapura, yaitu 1397 Saka atau 1475 Masehi. Di teras ketujuh terdapat sebuah tataan batu mendatar di permukaan tanah yang menggambarkan kura-kura raksasa, surya Majapahit (diduga sebagai lambang Majapahit), dan simbol phallus (penis, alat kelamin laki-laki) sepanjang 2 meter dilengkapi dengan hiasan tindik (piercing) bertipe ampallang. Kura-kura adalah lambang penciptaan alam semesta sedangkan penis merupakan simbol penciptaan manusia. Terdapat penggambaran hewan-hewan lain, seperti mimi, katak, dan ketam. Simbol-simbol hewan yang ada, dapat dibaca sebagai suryasengkala berangka tahun 1373 Saka, atau 1451 era modern. Dapat ditafsirkan bahwa kompleks candi ini dibangun bertahap atau melalui beberapa kali renovasi.
Pada aras selanjutnya dapat ditemui jajaran batu pada dua dataran bersebelahan yang memuat relief cuplikan kisah Sudamala, seperti yang terdapat pula di Candi Sukuh. Kisah ini masih populer di kalangan masyarakat Jawa sebagai dasar upacara ruwatan. Dua aras berikutnya memuat bangunan-bangunan pendapa yang mengapit jalan masuk candi. Sampai saat ini pendapa-pendapa tersebut digunakan sebagai tempat pelangsungan upacara-upacara keagamaan. Pada aras ketujuh dapat ditemui dua arca di sisi utara dan selatan. Di sisi utara merupakan arca Sabdapalon dan di selatan Nayagenggong, dua tokoh setengah mitos (banyak yang menganggap sebetulnya keduanya adalah tokoh yang sama) yang diyakini sebagai abdi dan penasehat spiritual Sang Prabu Brawijaya V.
Pada aras kedelapan terdapat arca phallus (disebut "kuntobimo") di sisi utara dan arca Sang Prabu Brawijaya V dalam wujud mahadewa. Pemujaan terhadap arca phallus melambangkan ungkapan syukur dan pengharapan atas kesuburan yang melimpah atas bumi setempat. Aras terakhir (kesembilan) adalah aras tertinggi sebagai tempat pemanjatan doa. Di sini terdapat bangunan batu berbentuk kubus.
Di bagian teratas kompleks Candi Ceto terdapat sebuah bangunan yang pada masa lalu digunakan sebagai tempat membersihkan diri sebelum melaksanakan upacara ritual peribadahan (patirtan). Di timur laut bangunan candi, dengan menuruni lereng, ditemukan sebuah kompleks bangunan candi yang kini disebut sebagai Candi Kethek ("Candi Kera").

Goa Gong

Goa horizontal dengan panjang sekitar 275km yang terdapat di kab. Pacitan ini memang unik, karena terdapat stalaktit dan stalakmitnya yang jika dipukul akan menghasilkan bunyi seperti gong. Konon katanya goa ini merupakan goa terindah se-Asia Tenggara. Goa tersebut berlokasi di desa Bomo, kec. Punung (+ 30 km barat daya kota Pacitan atau + 140km dari Solo). 
Photo dulu sebelum memasuki goa :)
Pada masa awal kuliah, tepatnya tahun 2010, saya dan teman-teman telah berkesempatan mengunjungi goa tersebut. Lama perjalanan yang kami tempuh dari Solo-Pacitan kurang lebih 3 jam. Untuk menuju ke kota Pacitan kami melewati kab. Wonogiri. Ketika melintas di kab. Wonogiri jalan yang dilalui sedikit berlubang, namun ketika sampai di kab. Pacitan jalanannya mulus. Walaupun begitu, kita tetap harus berhati-hati, karena banyak terdapat tikungan tajam dan jalan yang naik turun seperti di daerah pegunungan pada umumnya.
Beberapa stalaktit dan stalakmit di dalam goa
Tiket masuk untuk menelusuri goa cukup murah. Hanya sekitar Rp 2.500,00- saja. Disana pun tersedia pemandu yang akan memandu dan menjelaskan kepada anda mengenai isi dari goa Gong tersebut (tentunya anda harus merogoh kocek lagi untuk membayar jasa pemandu). Ketika sampai di goa, tak perlu khawatir jika bayangan anda adalah lokasinya gelap gulita. Goa tersebut telah difasilitasi oleh pemerintah dengan lampu penerangan, yang cukup untuk menerangi selama kita melakukan perjalanan ke dalam goa.
Selain itu jalan yang dilalui selama menelusuri goa telah diberi pegangan supaya kita tidak terpeleset ketika berjalan-jalan karena kondisi goa yang basah dan lembab. selain itu terdapat beberapa kipas angin besar yang diletakkan di dalam goa untuk mengusir sedikit gerah selama menelusuri goa. Walaupun begitu tetap saja terasa gerah karena kondisi goa yang lembab. Oleh karena itu disarankan untuk anda yang ingin kesana untuk mengenakan pakaian serta alas kaki yang nyaman.

Danau Labuan Cermin


    Sangatlah beruntung kita menjadi warga negara Indonesia. Salah satu alasannya adalah karena Indonesia memiliki beraneka ragam keindahan alam hampir disetiap wilayahnya. Danau Labuan Cermin merupakan salah satu buktinya. Labuan cermin terletak di desa Biduk-Biduk, Kabupaten Berau, Propinsi Kalimantan Timur. Danau ini berada di bawah naungan Lembaga Masyarakat Labuan Cermin (Lekmalamin). Sesuai dengan namanya, danau dengan kedalaman + 3 meter ini memiliki air yang sangat jernih ibarat cermin, sehingga kita dapat melihat dasar danau dengan jelas.

    Jika anda hobi menyelam sebaiknya membawa perlengkapan sendiri, karena disana belum ada jasa persewaan perlengkapan menyelam. Sedangkan untuk anda yang hanya ingin berenang, disekitar danau disewakan ban dalam oleh masyarakat sekitar sebagai pelampung.

Keunikan lain dari danau ini adalah memiliki dua rasa air, yaitu asin dan tawar. Ketika menyelam agak dalam, maka anda akan menemukan batas antara rasa asin dan tawar air danau. Hal ini pula yang menjadikan Danau Labuan Cermin kaya akan biota laut.
Selamat datang di danau Labuan Cemin



    Untuk menuju ke Danau Labuan Cermin anda dapat menggunakan mobil sewaan dari bandara Tanjung Redeb, Berau. Jarak yang harus ditempuh menuju lokasi adalah + 257km, memakan waktu sekitar 6-7 jam. untuk menyewa mobil anda harus menyiapkan uang kurang lebih Rp 650.00,-. Rp 150.000,- untuk menyewa mobil dan sisanya untuk membayar jasa sopir yang siap mengantarkan sampai tempat tujuan hingga kembali pulang.

    Suasana hening dan asri serta penduduk yang ramah membuat siapa pun yang datang merasa nyaman. Bagi yang membutuhkan penginapan untuk melepas lelah sebelum menikmati objek wisata, deretan homestayberdiri di sepanjang jalan dengan tarif yang relatif murah. Penginapan Mayangsari, misalnya, untuk sewa satu kamar dengan fasilitas kamar mandi dalam AC + kipas angin dan TV dibanderol Rp 185.000, termasuk sarapan.

    Memang perlu perjuangan yang cukup memakan biaya dan tenaga untuk mencapai lokasi. Namun semua akan terbayarkan setelah kita menikmati keindahan suasana dan jernihnya air dari danau Labuan Cermin.

Dikutip dari:

Rabu, 20 Agustus 2014

Pulau Sempu (Sempu Island)

Pernah mendengar tentang Pulau Sempu? Pulau yang letaknya tak jauh dari Pantai Sendang Biru, dengan wilayah seluas 877ha ini merupakan cagar alam yang dikelola oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur (BBKSDA) dan Departemen Kehutanan Indonesia. Secara resmi tempat ini diakui sebagai cagar budaya sejak 1928 pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Letaknya sendiri kurang lebih 80km dari kota Malang (tepatnya di desa Tambak Rejo, kecamatan Sumbermanjing Wetan) atau apabila kita berangkat dari kota Surabaya jarak yang ditempuh sekitar 180km. 
Penampakan Pulau Sempu
Wisatawan dapat menyatu dengan alam
Transpotasi yang digunakan untuk menuju ke Pulau Sempu sebaiknya dengan mobil atau menggunakan jasa biro perjalanan. Apabila anda berangkat dari kota Surabaya menuju Malang membutuhkan 2-3 jam perjalanan (tergantung kondisi lalulintas). Dari pusat Kota Malang sendiri, masih dibutuhkan  2-3 jam lagi sebelum Anda tiba di Pantai Sendang Biru (lokasi keberangkatan terdekat menuju Pulau Sempu).
Ada dua alternatif jalur yang dapat Anda ambil dari Malang ke Sendang Biru. Pertama adalah mengambil jalur antar kota Malang-Bululawang-Turen-Sumbermanjing Wetan-Sendang Biru-Pulau Sempu. Kedua adalah Malang-Kepanjen-Gondanglegi-Turen-Sumbermanjing Wetan-Sendang Biru-Pulau Sempu. Kondisi jalan dari Malang ke Turen dalam kondisi relatif baik dengan banyak tanda-tanda penunjuk arah yang mengarah ke Sendang Biru. Dari Turen ke Sendang Biru jalanan relatif lebih sempit dan sedikit turun naik, beberapa jalan tidak dalam kondisi sempurna, terutama jalan yang mendekati daerah pantai.Dari Pantai Sendang Biru, Anda perlu menyewa perahu yang akan membawa ke Pulau Sempu. Lebih baik lagi apabila Anda menghubungi Pos Cagar Alam Pulau Sempu di Sendang Biru untuk mendapatkan panduan ke Pulau Sempu. Tarif sewa perahu sekira Rp100.000,- dengan daya tampung hingga 10 orang (pastikan Anda menentukan jadwal penjemputan atau mintalah nomor ponsel tukang perahu untuk menjemput pulang). 

Untuk informasi lebih lanjut tentang Cagar Alam Pulau Sempu silahkan klik disini

Senin, 11 Agustus 2014

Tugas Kelompok

Nama anggota kelompok:
> Muh.Nuril Huda - pakaianapik.blogspot.com 
> Muhammad Izzul Ma'ali - loram1.blogspot.com 
> Muhammad Ridlwan - kakaridlwan.blogspot.com
> Pangestu P. Putri - pangestu-pp.blogspot.com

Cari contoh iklan:
cash4visit.com











Sabtu, 09 Agustus 2014

DAFTAR BLOG TEMAN SEANGKATAN


  1. Abdul Yusuf Maulanaentoentoento.blogspot.com <LINK>
  2. Ahmad Alil Muttaqinwateses.blogspot.com <LINK>
  3. Aniyatul Harisaaniyamaqudsy.blogspot.com <link>
  4. Atmim Nurona
  5. Eko Satriyo Nugrohothinkallaboutanimal.blogspot.com <link>
  6. Hibah Naqiyahhibhib93.blogspot.com <link>
  7. Joko Utomobaksodora.blogspot.com <link>
  8. Mochamand Milchanbelajarsantri2.blogspot.com <link>
  9. Muh.Nuril Huda - pakaianapik.blogspot.com
  10. Muhammad Izzul Ma'ali  - loram1.blogspot.com
  11. Muhammad Ridlwan - kakaridlwan.blogspot.com
  12. Puji Andriyanto - mahkotacell05.blogspot.com
  13. Retno Anggrayni - reresanjaya.blogspot.com
  14. Rinata Febriyanti - febriyantirinata.blogspot.com
  15. Syahril Fauzi Maulana - syahrilfauzi990.blogspot.com
  16. Tri Desy Maharsono - maharsono.blogspot.com
  17. Ulin Nuha -
  18. Yogi Stephan - nasitahu.blogspot.com
  19. Yuliawati - nikitohary70.blogspot.com

latihan & perkenalan diri



Belajar bikin blog :)
haaaalooo!!! perkenalkan saya Putri, hobi jalan2, makan, & tidoooorr hahaha
saat ini saya ikut pelatihan di BLK tentang Web & Internet, biar gak gaptek :D
masuk mulai jam 6.30 (prakteknya sih jam 7) selesai jam 12.00 (kadang lebih cepet)
saya baru paham tentang kehidupan sebenarnya baru saya tahu setelah saya lulus kuliah...ternyata sadiiiss abiiiss, planning waktu kuliah: lulus cepet, dapet pekerjaan di perusahaan bonafit, & sukses. tapi ternyataaaa kenyataan meleset dari rencana....yasudaahh nikmatin ajah....mau gak mau yaa harus mau..
bersyukur aja deh kuncinyaa...banyak yang jauh lebih rumit hidupnya tapi mereka tetep enjoy jalaninnya.
klo dipikir2, sama2 gratis n dikasi pilihan u/ berpikir positif ato negatif, yaaa jelass pilh u/ keep positive thinking, mo bahagia ato gak semuanya tergantung mindset, bahagia itu letaknya di pola pikir dan bisa diciptakan, kalo bisa diciptakan napa musti nunggu? :)